15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

# Nilai-Nilai filosofi taekwondo #


( Indonesia )

Taekwondo sebagai salah satu cabang olahraga, dapat membentuk pribadi menjadi seseorang yang berkarakter. Filosofi Taekwondo, mungkin dapat disimpulkan dengan baik melalui filosofi 

Hongik-Ingan ; cinta damai, semangat integritas, membela kebenaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Filosofi ini, terwakili dalam Azas Taekwondo, yang didasarkan pada prinsip-prinsip Hwarang – Do .

• Kesopanan

• Integritas

• Ketekunan

• Pengendalian diri

• Semangat Pantang Menyerah

• Kesopanan / Courtesy (Ye ui) : Bersikap Sopan dan Menghormati

Kesopanan, mengedepankan saling pengertian, keharmonisan, kedamaian, kerendah-hatian, kerjasama, hormat-menghormati, dan rasa keadilan. Kesopanan (Courtesy) dapat terlihat pada :

• Politeness (Sopan Santun) : mengucapkan “tolong” dan “terimakasih”, membuka /menutup pintu bagi orang lain, dan meminta tolong ketimbang menyuruh.

• Mampu membawa diri dalam urutan Tingkatan Sabuk (Distinction of Roles) : Cara kita berbicara atau bertindak kepada senior, orang tua atau Guru; dan juga cara kita menyayangi dan peduli kepada junior.

• Memikirkan orang lain( Consideration of Others) : Selalu berusaha untuk peduli bagaimana perasaan orang lain atau bagaimana pendapat orang lain dalam ucapan maupun tindakan kita. Dan memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan.

• Memberi pujian atau menghormati orang lain (Compliment/Honor Others)

• Memaafkan orang lain / memaafkan kesalahan yang tidak berarti.

• Rasa Hormat (Deference) : Mendahulukan orang lain, jika hal itu akan sangat menolong orang tersebut, dan juga menunjukkan rasa hormat kita.

• Kebaikan (Generosity) : Memberi sesuatu kepada orang lain dengan atau tanpa diminta.

• Integritas / Integrity (Yom Chi): Selalu Menegakkan Kebenaran

Dalam Taekwondo, kita harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan kita harus mempunyai kesadaran akan kedua hal tersebut. Kita harus selalu mengikuti kata hati dan nilai-nilai yang ada dalam diri dan juga dalam lingkungan tempat tinggal kita dengan tindakan yang konsisten. Jika kita menerapkan integritas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pergaulan dengan orang lain, orang-orang akan belajar menghargai diri kita sebagai orang yang dapat diandalkan, bertanggungjawab, dan jujur. Integritas dapat dilihat pada :

• Kejujuran (Honesty) : Jujur pada diri sendiri dan orang lain

• Konsisten (Consistency) : Konsisten dalam ucapan maupun tindakan dalam kehidupan sehari-hari

• Kesetiaan (Loyalty) : Setia kepada orang lain, baik itu keluarga, teman, senior, junior, Negara dan lain-lain.

• Taat kepada nilai-nilai yang berlaku (Adherence to a standard of Values) : Selalu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

• Belajar dari kesalahan (Learning from mistakes) : Menggunakan kesalahan yang telah kita buat sebagai alat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

• Ketekunan dan Kekerasan Hati /Perseverance (In Nae )



• Kesabaran (Patience) : Kemampuan untuk bersikap tenang ketika situasi menjadi sulit / keras.

• Fokus pada Tujuan (Focus on goals) : Menanamkan pada pikiran kita apa yang akan kita capai.

• Mengatasi Hambatan (Overcoming Obstacles) : Selalu berusaha mengatasi halangan / rintangan yang ada dalam mencapai tujuan ketika situasi yang sulit datang.

• Mengikuti Keyakinan (Following your Convictions) : Mengetahui dan melakukan apa yang kita yakini kebenarannya.

• Ketekunan adalah syarat yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Sukses mendatangi mereka yang tidak pernah menyerah. Ketekunan membutuhkan banyak usaha didalam mencapai sesuatu yang besar. Sejumlah besar kepuasan pribadi dapat diperoleh melalui pertumbuhan, penguasaan, dan pengetahuan yang didapatkan dari banyaknya latihan serta komitmen untuk mencapai tujuan. Ketekunan dapat dilihat pada :

• Pengendalian Diri/ Self Control (Guk Gi)                                                  Berdo’a dan Muhasabah menjadi bagian pengendalian diri utk tdk bersikap angkuh dan sombong                                                                               Hilangnya pengendalian diri didalam latihan dapat mengakibatkan cidera bagi diri sendiri dan orang lain. Kemampuan kita untuk beradaptasi terhadap lingkungan dan mengenali kemampuan kita juga dapat disebut pengendalian diri (Self Control). Ketidakmampuan untuk hidup dengan kemampuan yang kita miliki menunjukkan kurangnya pengendalian diri, contoh : sewaktu sparring (kyorugi), seseorang tidak dapat mengontrol tendangannya kearah muka, tetapi tetap melakukannya, hal ini dapat mengakibat konsekuensi yang berbahaya. Jika kita dapat mengendalikan diri kita (dalam hal ini teknik) maka kita tidak perlu mengucapkan kata “Maaf, tadi saya salah” kepada orang lain. Self Control dapat dilihat pada :

• Pengendalian (Restraint) : Cara kita mengontrol tindakan kita ketika kesal atau marah.

• Disiplin (Discipline) : Kemampuan untuk tetap focus dan konsisten pada tujuan, dan konsisten dengan tindakan dalam mencapai tujuan.

• Penguasaan Diri (Self-Mastery) : Kontrol terhadap kata-kata dan tindakan

• Kebijaksanaan (Discretion) : Tidak berbicara atau bertindak yang dapat menyakiti orang lain.

• Kekuatan Kemauan (Will Power) : Mempunyai kekuatan, keinginan dan sikap untuk melakukan sesuatu bahkan dalam situasi yang sulit  sekalipun.

• Martabat / Kehormatan (Dignity) : Menjaga Martabat diri sendiri.

• Semangat Pantang Menyerah (Baekjul Boolgol)

Semangat pantang menyerah juga dapat berarti berani menegakkan keadilan, tanpa mempedulikan apa kata orang lain. Dapat juga berarti mempunyai keberanian untuk menjadi diri sendiri setiap waktu, dan melakukan apa yang menurut kita benar dengan mengabaikan tekanan dari orang lain yang berusaha menghalangi.

Semangat pantang menyerah ini juga berarti kita mempunyai semangat yang kuat, yang tidak dapat dihancurkan atau disingkirkan oleh kesengsaraan / kesusahan atau halangan yang merintangi.



English )


Taekwondo as a sport, can form a person who has a character. Taekwondo philosophy may be well summed up through the Hongik-Ingan philosophy; peace loving, spirit of integrity, defending truth and high sense of responsibility. This philosophy, represented in the Taekwondo Principle, is based on the principles of Hwarang - Do.



1.Courtesy



2. Integrity


3.Perseverance


4.Self-control


5.Unyielding Spirit


1.Courtesy (Ye ui): Be polite and respectful


Courtesy, promoting mutual understanding, harmony, peace, humility, cooperation, respect, and a sense of justice. Courtesy can be seen in:


Politeness: saying "help" and "thank you", opening / closing doors for others, and asking for help rather than asking. Being able to bring ourselves in the order of Distinction of Roles: The way we talk or act to seniors, parent or teacher; and also the way we love and care for juniors. Think of others 


(Consideration of Others): Always try to care about how other people feel or how others think in our words and actions. And treat other people with good and polite. Give praise or respect for others (Compliment / Honor Others) 


Forgive others / forgive mistakes that do not mean. Respect (Deference): Putting others first, if it will greatly help the person, and also shows our respect. Generosity: Giving something to others with or without being asked.


2.Integrity (Yom Chi): Always Upholding the Truth

In Taekwondo, we must be able to distinguish between what is right and what is wrong, and we must have an awareness of both. We must always follow the conscience and values ​​that exist in ourselves and also in 

the environment where we live with consistent action. If we apply integrity in our daily lives and in our relationships with others, people will learn to respect ourselves as reliable, responsible and honest. Integrity can be seen in:


Honesty: Honesty with oneself and others Consistency: Consistent in speech and actions in daily life Loyalty: Loyalty to others, be it family, friends, seniors, juniors, countries and others Obey the applicable values ​​(Adherence to a standard of Values): Always distinguish what is right and what is wrong. Learning from mistakes (Learning from mistakes): Using mistakes that we have made as a tool to not make the same mistakes .

3.Perseverance and Hardness Perseverance (In Nae)

Perseverance is a prerequisite needed to achieve success. Success comes to those who never give up. Perseverance requires a lot of effort in achieving something big. A large amount of personal satisfaction can be obtained through growth, mastery, and knowledge gained from a lot of practice and commitment to achieve goals. Perseverance can be seen in:


Patience: The ability to be calm when the situation becomes difficult / hard. Focus on the Goal (Focus on goals): Embed in our minds what we will achieve. Overcoming Obstacles (Overcoming Obstacles): Always trying to overcome obstacles / obstacles that exist in achieving goals when difficult situations come. Following Beliefs (Following your Convictions): Knowing and doing what we believe to be true.


4.Self Control / Self Control (Guk Gi)

Praying and Muhasabah become part of self-control not to be arrogant and arrogant The loss of self-control in practice can result in injury to oneself and others. Our ability to adapt to the environment and recognize our 

abilities can also be called self control. The inability to live with our abilities shows a lack of self-control, for example: when sparring (kyorugi), a person cannot control his kick towards the face, but still doing so, this can have dangerous consequences.


 If we can control ourselves (in this case technique) then we don't need to say the word "Sorry, I was wrong" to others. Self Control can be seen in: Control (Restraint): How we control our actions when upset or angry.Discipline (Discipline): The ability to 

stay focused and consistent with the goal, and consistent with actions in achieving the goal. Self-Mastery : Control of words and 

actions Policy (Discretion): Do not speak or act that can hurt others. Power of Will (Will Power): Having the strength, desire and 

attitude to do something even in difficult situations. Dignity / Honor (Dignity ): Maintain your own dignity.

5.The spirit of Abandonment (Baekjul Boolgol)


The spirit of abstinence can also mean daring to uphold justice, regardless of what others say. It can also mean having the courage to be yourself all the time, and doing what we think is right by ignoring the pressures of others trying to get in the way.


This spirit of abstinence also means that we have a strong spirit, which cannot be destroyed or eliminated by misery / hardship or obstacles.