15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

Sejarah Nama Aliran:beladiri:Tai chi part 2


( Indoneisa )

Kebanyakan gaya yang ada dapat ditelusuri kembali ke gaya Chen, yang telah diturunkan sebagai rahasia keluarga selama beberapa generasi. Catatan kronik keluarga Chen Chen Wangting, dari generasi ke-9 

keluarga itu, sebagai penemu dari apa yang sekarang dikenal sebagai tai chi. Yang Luchan menjadi orang pertama di luar keluarga yang belajar tai chi. 

Keberhasilannya dalam pertempuran membuatnya mendapatkan julukan Yang Wudi, yang berarti "Yang Tak Terkalahkan", dan ketenaran serta upayanya dalam mengajar sangat berkontribusi pada penyebaran pengetahuan tai chi 

selanjutnya. [Rujukan?] Seni bela diri internal atau neijia juga digunakan untuk membedakan secara luas apa yang dikenal sebagai gaya eksternal atau waijia 

berdasarkan gaya Shaolinquan, meskipun perbedaan itu terkadang diperdebatkan oleh sekolah modern. Dalam pengertian luas ini, semua gaya t'ai chi, serta seni terkait 

seperti Baguazhang dan Xingyiquan, oleh karena itu, dianggap sebagai seni bela diri "lunak" atau "internal".


( English )


Most styles can be traced back to the Chen style, which has been passed down as a family secret for generations. Chen Wangting family chronicle records, from the 9th generation

family, as the founders of what is now known as tai chi. Yang Luchan was the first person outside the family to learn tai chi.

His success in combat earned him the nickname Yang Wudi, which means "Invincible One," and his fame and efforts in teaching greatly contributed to the spread of tai chi knowledge.

next. [Citation needed] Internal martial arts or neijia is also used to broadly differentiate what is known as the external style or waijia

based on the Shaolinquan style, although that distinction is sometimes disputed by modern schools. In this broad sense, all styles of t'ai chi, as well as related arts

such as Baguazhang and Xingyiquan, therefore, are considered "soft" or "internal" martial arts.