15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

# Sejarah,Bela,Diri,Jujitsu: #


( Indonesia )

Bangsa Jepang selama berabad-abad telah menciptakan beramacam-macam bela diri, yang sebagian besar masih ada hingga kini. Salah satu bela diri Jepang yang tertua adalah Jujutsu, yang kadang-kadang dilafalkan oleh orang non Jepang sebagai Ju-jitsu atau Jiu-jitsu. Seni bela diri ini diciptakan oleh 

para prajurit Samurai sejak tahun 880 – 1868 M, dan sampai sekarang masih dianggap sebagai seni bela diri yang sangat efektif untuk sarana pembelaan diri, terutama bagi para penegak hukum.

Bahkan jajaran Keisatsukai (Kepolisian Jepang), NYPD (Kepolisian New York), dan L.A.P.D. (Kepolisian Los Angles,AS) masih mengajarkan Jiujitsu sebagai bagian dari pembekalan anggotanya dalam bertugas. Para anggota tentara

 Amerika, Jepang, dan Indonesia juga mempelajari Jujitsu untuk memperkaya materi H.T.H.C. (Hand To Hand Combat) dalam persiapan tugas di lapangan


( English ) 

The Japanese have for centuries created various forms of martial arts, most of which still exist today. One of the oldest Japanese martial arts is Jujutsu, which is sometimes pronounced by non-Japanese people as Ju-jitsu or Jiu-

jitsu. This martial art was created by the Samurai warriors from 880-1868 AD, and is still considered a very effective martial art for self defense, especially for law enforcers.

Even the Keisatsukai (Japanese Police), NYPD (New York Police), and L.A.P.D. (Los Angles Police, USA) still teaches Jiujitsu as part of the debriefing of its 

members on duty. Members of the American, Japanese and Indonesian armies also studied Jujitsu to enrich the H.T.H.C. material. (Hand To Hand Combat) in the preparation of assignments in the field