15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

sejarah Aliran beladiri Yip man Part 3


( Indonesia )

Kungfu Mutlak Bukan Barang Dagangan

Sementara itu ia menerima murid perdananya bernama Guo Fu, Ye Wen sangat mementingkan pemilihan berdasarkan sifat dasar seseorang, ia sering berkata: “Murid memilih seorang guru yang baik, tentu sulit, tetapi guru memilih seorang murid yang baik, lebih sulit”

Guo Fu mulanya adalah seorang fakir miskin, tetapi ia sangat menggandrungi belajar ilmu silat, dan memiliki akhlak yang baik dan sangat tekun, di dalam proses pengangkatan guru selama ½ tahun itu Guo Fu telah melumerkan Ye Wen dan diterimalah ia sebagai murid.

Pada awalnya Guo Fu saking gembiranya melakukan ritual pengangkatan dan memanggil dengan keras Shifu/guru, tetapi Ye Wen dengan serius berkata, sama sekali jangan memanggil Shifu. Kemudian, para senior seperguruan baru mengatakan kepada Guo Fu bahwa Ye Wen adalah seorang yang sangat rendah hati, ia tidak suka dipanggil Shifu, para murid memanggilnya “Paman Wen”, di dalam penempaan selama 5 tahun itu, Ye Wen sangat puas dengan Guo Fu yang giat maka menurunkan jurus mautnya kepada Guo Fu.

Tahun 1949 PKC mendirikan pemerintahan, oleh karena Ye Wen pada masa perang melawan Jepang pernah membantu pasukan Nasionalis dan ada yang melaporkan, maka demi tak sampai menyeret keluarganya, pada 1950 Ye Wen datang sendirian ke Hongkong, dikenalkan oleh sahabat yang bekerja di agentur Koran, Li Min, ia pernah menerima murid di Jalan Hai Tan dan kemudian di Jalan You Ma Di Li Da.

Di dalam 20 tahun sesudah itu ia terus bergiat menyebar-luaskan silat Yong Chun. Bruce Lee juga di masa itulah bergabung di perguruan Ye Wen.

Bruce Lee di kemudian hari karena beremigrasi ke AS dan belum sempat menguasai keseluruhan ilmu silat Yong Chun dan setelah Bruce Lee ternama di dunia film, ia pernah berkunjung secara pribadi ke Ye Wen, berharap bisa mempelajari metode pancang manusia kayu dari Yong Chun, dan mengusulkan menukarnya dengan harga sebuah apartemen dengan imbalan mempersilakan Ye Wen pribadi memamerkan keseluruhan metode pancang manusia kayu, serta mengambil filmnya untuk dibawa ke AS untuk dipelajari sendiri.

Tetapi ditolak oleh Ye Wen, sejumlah murid beranggapan penawaran menggiurkan dari Bruce Lee ini tidak diterima oleh Shifu sungguh disayangkan, namun Ye Wen berpendirian asalkan murid sungguh hati dalam penguasaan ilmu, maka akan melatih dengan saksama, mutlak tak boleh menjadikan Kungfu sebagai barang dagangan, selama hidupnya Ye Wen selalu mematuhi prinsip tersebut.

Ye Wen juga beranggapan, “Belajar silat mendahulukan moral” dan “Mementingkan nilai-nilai spiritual dan memandang ringan keuntungan”, ia selama hidupnya memberikan pelatihan, tapi tak pernah memasang papan nama, juga tidak pernah memasang iklan, ia berpendapat silat justru harus mencegah kekerasan dan mempertahankan perdamaian umat manusia.

Usia Ye Wen meski telah melewati 70 tahun masih saja pada tengah malam keliling 4 penjuru membantu menjaga keamanan daerahnya, pernah terjadi ada penjahat mengeluarkan pisau menjambret pejalan kaki, ia menghadang, sesaat kemudian hanya terdengar si penjahat tertendang dan terpental 5 meter jauhnya dan pingsan.

Jalan Li Da menjadi tempat aman satu-satunya di Hongkong, juga dikarenakan hal tersebut Ye Wen seringkali menerima penghargaan dari Pemerintah Hongkong, memperoleh sebutan “Warga kota jempolan”.

Pada masa tuanya, harapan terbesar Ye Wen adalah pewarisan kebudayaan dan membesarkan Ilmu silat Yong Chun ke seluruh pelosok dunia, setelah ia wafat, para muridnya melanjutkan pengembangan Ilmu silat Yong Chun ke berbagai negara di Eropa dan AS, menjadi ilmu silat kenamaan di dunia. Setelah Ye Wen wafat oleh semua kalangan ia diakui sebagai “Guru Besar Zaman kini”



(English ) 

Absolute Kungfu Not Merchandise

While he received his first student named Guo Fu, Ye Wen was very concerned about the selection based on the basic nature of a person, he often said: "Students choose a good teacher, of course difficult, but the teacher chooses a good student, more difficult"

Guo Fu was initially a poor man, but he was very fond of learning martial arts, and had good morals and was very diligent, in the process of appointing a teacher during those years Guo Fu had hired Ye Wen and accepted him as a student.

At first Guo Fu was happy to perform the rapture ritual and called out loud Shifu / teacher, but Ye Wen seriously said, never call Shifu at all. Later, the new seniors told Guo Fu that Ye Wen was a very humble person, he did not like to be called Shifu, the students called him "Uncle Wen", in the 5-year forging, Ye Wen was very satisfied with Guo Fu who active then lowered his death moment to Guo Fu.

In 1949 the CCP established a government, because Ye Wen during the war against Japan had helped Nationalist forces and some reported, so as not to drag his family, in 1950 Ye Wen came alone to Hong Kong, introduced by a friend who worked in the newspaper agent, Li Min, he once received a student on Hai Tan Road and then on You Ma Di Li Da Road.

For the next 20 years, he continued to spread Yong Chun's martial arts. Bruce Lee also joined Ye Wen College at the time.

Bruce Lee later emigrated to the US and did not have time to master the whole science of Yong Chun martial arts and after Bruce Lee became famous in the film world, he once visited Ye Wen personally, hoping to learn the method of wooden man stakes from Yong Chun, and proposed to exchange for the price of an apartment in return welcomes Ye Wen personally showcasing the entire method of wooden man pegs, as well as taking his film to be brought to the US for his own study.

But rejected by Ye Wen, a number of students think that this seductive offer from Bruce Lee is not accepted by Shifu is very unfortunate, but Ye Wen stands as long as students are sincere in mastering knowledge, then will train fairly, absolutely can not make Kungfu as a commodity, Ye Wen's life has always adhered to that principle.

Ye Wen also thinks, "Learning martial arts takes precedence over morals" and "Emphasizing spiritual values ​​and taking profits lightly", he during his life gave training, but never put up a nameplate, nor ever put up advertisements, he thought martial arts should prevent violence and maintain the peace of mankind.

Ye Wen's age even though he has passed 70 years still in the middle of the night around 4 corners to help maintain the security of his area, once a criminal took out a knife to rob a pedestrian, he blocked, a moment later only heard the criminal kicked and bounced 5 meters away and fainted.

Li Da Road is the only safe place in Hong Kong, also because of this Ye Wen often receives awards from the Hong Kong Government, earning the title of "Thumbs Citizens".

In his old age, Ye Wen's greatest hope was to inherit the culture and raise Yong Chun martial arts to all corners of the world, after his death, his students continued the development of Yong Chun martial arts to various countries in Europe and the US, becoming world renowned martial arts. After Ye Wen died by all circles he was recognized as the “Headmaster of the Present