15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

sejarah Aliran beladiri Yip man Part 2


( Indonesia )

Pencapaian Inti Sari Ilmu Silat Yong Chun
Sewaktu Ye Wen menuntut ilmu di Hongkong, bertepatan dengan zaman kaum penjajah mengagresi Tiongkok, pada suatu hari sewaktu Ye Wen ke luar rumah 

menyaksikan 7-8 serdadu asing sedang terang-terangan mengganggu perempuan Tiongkok di jalan, para pejalan kaki hanya berani memlototinya tapi tak berani menegur, terdorong oleh jiwa ksatrianya Ye Wen gusar dan segera menghentikan ulah mereka maka para serdadu itupun berkelahi dengannya.

Oleh karena pihak lawan berjumlah banyak, Ye Wen mulai terdesak, pada saat itu seorang pemuda juga terjun ke dalam perkelahian dan secara bersama-sama menghajar mereka hingga babak belur dan melarikan diri, pada saat berterima kasih ia mengetahui pemuda tersebut ternyata 

adalah putra guru leluhur Yong Chun, Liang Zhuan, yang bernama Liang Bi, langsung ia mengangkatnya sebagai guru, Liang Bi juga tidak menolaknya, maka dalam masa beberapa tahun ia menuntut ilmu bersamaan dengan itu memperoleh pula inti sari ilmu silat Yong Chun.

Sesudah selesai dengan tugas belajarnya ia kembali ke kampung halaman dan menjabat sekretaris biro detektif Fo Shan, kala itu Ye Wen yang sudah sarat dengan ilmu silat

 canggih bersama dengan suheng kedua, Wu Chongsu dan beberapa kolega menekuni dan memperdalam ilmu silat serta mulai menerima murid di Fo Shan. Seringkali mereka membantu menertibkan keamanan dengan membasmi kejahatan, nama Ye Wen kala itu mulai tersohor di Fo Shan.

Tahun 1937 terjadi insiden 7 Juli (Jepang mengagresi Tiongkok), dan tahun 1938 serdadu Jepang sudah menguasai Fo Shan, pasukan Jepang sudah mendengar 

kehebatan Kungfu Ye Wen maka sangat berminat mengangkatnya sebagai instruktur bela diri di kesatuan polisi militer, tetapi Ye Wen dengan alasan nasionalisme secara tegas menolak undangan kesatuan polisi militer Jepang.

Polisi militer Jepang demi menarik Ye Wen, maka mengutus seorang berilmu silat tinggi untuk menjajal ilmu Ye Wen, taruhannya 

apabila Ye Wen dikalahkan harus mengikuti kehendak mereka. Di bawah situasi tak bisa lagi menolak, Ye Wen terpaksa meladeninya, Ye Wen dengan ilmu silat Yong Chunnya yang canggih berada di atas angin, tetapi tidak mengeluarkan jurus mematikan.

Sesudah mengalahkan lawannya ia hanya mengatakan: “Anda telah mengalah” dan melompat keluar dari arena serta 

meninggalkan tempat itu sendirian. Ye Wen sesudah kejadian pertarungan tersebut mulai membantu tentara Guo Min Dang (Nasionalis) dalam melawan agresi Jepang, ia mewariskan ilmunya kepada sahabat yakni pedagang kaya Fo Shan, Zhou Yugeng dan para bawahan perusahaan tekstilnya “Lian Chang



( English ) 

The Achievement of Yong Chun's Silat Knowledge Core
While Ye Wen was studying in Hong Kong, coinciding with the colonial era of invading China, one day when Ye Wen went out to see 7-8 foreign soldiers openly harassing Chinese women on the street, the 

pedestrians only dared to molest him but did not dare reprimanded, driven by the soul of his knight Ye Wen was angry and immediately stopped their actions so the soldiers also fought with him.

Due to the large number of opponents, Ye Wen began to be desperate, at that time a young man also jumped into a fight and together beat them to the brink and fled, at the time of gratitude he knew the young man was the son of Yong's ancestral teacher Chun, Liang Zhuan, named Liang Bi, he

 immediately appointed him as a teacher, Liang Bi also did not reject him, so within a few years he sought knowledge at the same time also acquired the essence of Yong Chun martial arts.

After completing his study duties he returned to his hometown and served as secretary of detective bureau Fo Shan, at that time Ye Wen who was loaded with

 advanced martial arts along with his second suheng, Wu Chongsu and some colleagues engaged and deepened martial arts and began accepting students in Fo Shan. Often they helped to establish security by eradicating crime, Ye Wen's name then became famous in Fo Shan.

In July 1937 there was an incident on July 7 (Japan invaded China), and in 1938 the Japanese soldiers had taken control of Fo Shan, the Japanese troops had heard of the greatness of Kungfu Ye Wen so they were very interested in appointing him as a 

martial arts instructor in the military police unit, but Ye Wen firmly rejected the invitation of the Japanese military police unit.
The Japanese military police in order to attract Ye Wen, then sent a highly skilled martial artist to test Ye Wen's knowledge, his bet was if Ye Wen was defeated he had to follow their wishes. Under a situation he

 could no longer resist, Ye Wen had to serve him, Ye Wen with his sophisticated Yong Chun martial arts was on the wind, but did not issue a deadly blow

After defeating his opponent he simply said: "You have given in" and jumped out of the arena and left the place alone. Ye Wen after the fight began to help Guo Min Dang's army (Nationalist) in the fight against Japanese

 aggression, he passed on his knowledge to his friends namely the rich merchant Fo Shan, Zhou Yugeng and his subordinates textile company "Lian Chang"