15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz
Bookmark

sejarah Aliran beladiri Yip man Part 1


( Indonesia )

Andaikata saja Bruce Lee (Dalam bahasa Mandarin terkenal dengan nama: Li Xiaolong/baca Li Siaolung 李小龍) tidak sukses, barangkali tak banyak orang yang dapat mengingat eksistensi guru budimannya: Ye Wen.


Ia semenjak kanak-kanak belajar ilmu silat. Meski menguasai jurus maut, tetapi ia selamanya tidak suka menindas yang lemah, bertindak hanya demi keadilan, ia selama hidupnya mempertahankan spirit moralitas seni bela diri tradisional Tiongkok yakni: Mau belajar silat harus memperbaiki dulu akhlak dan 


mementingkan nilai-nilai spiritual daripada keuntungan materi, ia sangat rendah hati, tidak suka para murid memanggilnya dengan sebutan Shifu (baca: She fu = suhu/guru), mereka pada menyebutnya Paman Wen.


Ye WenYe Wen 葉問 (1893-1972, lebih tersohor dengan nama dalam dialek Hongkong: Ip Man 葉問), nama aslinya Ye Juwen, berasal dari clan Sang Yen Ye – Fo Shan 佛山, sewaktu kecil sudah menyukai ilmu bela diri, pada usia 7 


 tahun, ia berguru ilmu silat Yong Chun (Di Hongkong terkenal dengan nama dialek: Wing Chun 詠春) kepada Chen Huashun murid eksklusif (Waktu itu perguruannya belum go public ) dari Liang Zhuan 梁贊-guru besar ilmu silat Yong Chun.

Oleh karena Ye Wen selain berbakat besar, yang lebih penting ia juga memiliki akhlak yang baik, maka itu Chen Huashun semakin menyayangi murid tersebut, ……….. Setelah gurunya 

meninggal, Ye Wen mengikuti suheng (Kakak seperguruan) Wu Chongsu memperdalam ilmu silatnya, hingga berusia 16 tahun ia menuntut ilmu (bahasa asing) di Hongkong.


English ) 

If only Bruce Lee (in Mandarin known as: Li Xiaolong / read Li Siaolung 李小龍) did not succeed, perhaps not many people could remember the existence of his great teacher: Ye Wen.

Since childhood, he studied martial arts. Even though he mastered the deadly style, he always didn't like to oppress the weak, acted only for justice, during his life he maintained the morality of traditional Chinese martial arts, namely: Want to learn silat must first improve morals and

prioritizing spiritual values ​​rather than material gain, he was very humble. He didn't like students to call him Master (read: She fu = temperature / teacher), they called him Uncle Wen.

Ye WenYe Wen 葉 問 (1893-1972, better known by the name in the Hong Kong dialect: Ip Man 葉 問), his real name is Ye Juwen, comes from the clan of Sang Yen Ye - Fo Shan 佛山, as a child he loved martial arts, at an age 7

years, he studied martial arts Yong Chun (in Hong Kong it is known by the dialect name: Wing Chun 詠 春) to Chen Huashun an exclusive student (at that time his school had not yet gone public) from Liang Zhuan 梁贊 - the great teacher of martial arts Yong Chun.

Because Ye Wen, apart from having great talent, what is more important is that he also has good morals, so Chen Huashun loves the student even more, ……… .. After his teacher

died, Ye Wen followed suheng (fellow teacher) Wu Chongsu to deepen his martial arts knowledge, until he was 16 years old he studied (foreign language) in Hong Kong.