( Indonesia )
Pengaruh Bodhidharma
Beberapa sejarawan populer menganggap Bodhidharma, patriark pertama dari Buddhisme Tiongkok yang memiliki pengaruh besar pada Kung Fu Shaolin.
Ide Bodhidharma yang mempengaruhi tinju Shaolin didasarkan pada manual qigong yang ditulis pada abad ke-17. Ini adalah ketika seorang Tao dengan nama pena 'Man of the Way Koagulasi Ungu' menulis Sinews Changing Classic pada tahun 1624, tetapi mengklaim telah menemukannya. Yang
pertama dari dua kata pengantar dari manual menelusuri suksesi ini dari Bodhidharma hingga jenderal Cina Li Jing melalui "rantai para suci Buddha dan
pahlawan perang."(p165) Karya itu sendiri penuh dengan kesalahan anakronistik dan bahkan mencakup sebuah karya populer
karakter dari fiksi Cina, 'Qiuran Ke' ('Bushy Bearded Hero') (虬髯客), sebagai master garis keturunan. [13] Sastra sejauh Dinasti Qing telah mencatat kesalahan ini. Sarjana Ling Tinkang (1757-1809) menggambarkan penulis sebagai "tuan desa yang bodoh". (p168)
( English )
Bodhidharma Influence
Some popular historians consider Bodhidharma, the first patriarch of Chinese Buddhism to have a major influence on Shaolin Kung Fu.
Bodhidharma's ideas that influenced Shaolin boxing are based on a qigong manual written in the 17th century. This is when a Taoist with the pen name 'Man of the Purple Coagulation Way' wrote Sinews Changing Classic in 1624, but claims to have found it. That
the first of two preface of the manual traces this succession from Bodhidharma to Chinese general Li Jing through the "chain of Buddhist saints and
war hero. ”(p165) The work itself is full of anachronistic errors and even includes a popular work
character from Chinese fiction, 'Qiuran Ke' ('Bushy Bearded Hero') (虬髯客), as the master of the lineage. [13] Literature as far back as the Qing Dynasty has noted this error. The scholar Ling Tinkang (1757-1809) described the author as a "foolish village lord". (p168)